Bentuk Komitmen Royal Enfield Lestarikan Budaya Indonesia, Hadirkan Video Dokumenter 'Kebangkitan Keris Bali'

Bentuk Komitmen Royal Enfield Lestarikan Budaya Indonesia, Hadirkan Video Dokumenter 'Kebangkitan Keris Bali'

Kampanye sosial #LeaveEveryPlaceBetter bertujuan mempromosikan budaya berkendara secara bertanggung jawab diantara komunitas Royal Enfield di seluruh dunia dan telah menjadi pendorong bagi para pengendara sepeda motor Royal Enfield untuk ride with a good cause (berkendara dengan tujuan positif). 

BACA JUGA:Alasan Komunitas XBI Terpikat Perpaduan Klasik dan Modern Yamaha XSR 155

BACA JUGA:Honda New CB150X Punya Warna Baru, Makin Gagah di Jalanan

Menghindari penggunaan botol plastik sekali pakai, serta tidak meninggalkan sampah selama kegiatan berkendara telah menjadi tren baru di antara para pengendara sepeda motor Royal Enfield, sebagai hasil dari kampanye sosial tersebut.

Proses dokumentasi Keris Bali dilakukan oleh Bonfilio Yosafat, pendiri Nusantara Documentary, yang mengendarai Royal Enfield Himalayan ke Bali, kampung halaman dari para 'pande' pembuat Keris. Perjalanan Bonfilio bersama Royal Enfield membawa misi mulia untuk mengarsipkan warisan leluhur Indonesia ini.

“Ini merupakan kolaborasi kedua antara Nusantara Documentary dan Royal Enfield – sebuah brand yang telah melestarikan warisannya selama lebih dari 120 tahun. Klaborasi kami sebelumnya telah sukses mengangkat kebudayaan Tusuk Konde dengan teknik patri tiup tahun lalu,” ungkap Bonfilio Yosafat, Founder Nusantara Documentary.

BACA JUGA:Wujud Nyata Tekiro Dukung Program Konversi Motor Listrik Nasional

BACA JUGA:Sinsen Gelar Sarasehan Bersama 23 SMK Mitra Binaan Astra Honda di Jambi

“Perjalanan saya kali ini dimulai dari Yogyakarta menuju Bali dengan mengendarai Royal Enfield Himalayan, dan motor yang mumpuni ini membuat saya merasa sangat nyaman saat berkendara di jalur aspal hingga off-road.,” imbuhnya.

“Di Angandring, Bali, kami mendokumentasikan proses pembuatan keris Bali, bertemu dengan beberapa narasumber untuk memperkuat karya, kemudian melanjutkan penjelajahan ke daerah lain hingga kami kembali ke Singaraja, selama kurang lebih 1 bulan,” jelasnya.

Untuk diketahui, Keris Bali memang disakralkan dan biasanya merupakan benda pusaka yang diwariskan secara turun-temurun dalam satu keluarga. 

Keris memiliki makna ritual dan filosofis yang mendalam. Keris terbuat dari besi, baja dan nikel. Besi dan baja melambangkan “Ibu Pertiwi” (Ibu Pertiwi), sedangkan nikel melambangkan “Bapak Angkasa” (Bapak Langit). 

BACA JUGA:Polda Metro Jaya Hari Ini Buka Samsat Keliling di 11 Lokasi Wilayah Jadetabek

BACA JUGA:Wahana Bangun Bengkel AHASS di SMK 8 Tangerang, Bisa Nimba Ilmu Sambil Praktek

Keris merupakan gambaran alam itu sendiri dan diyakini memiliki energi alam. Semua bahannya berasal dari alam, dan dalam proses pembuatan keris pun banyak unsur alam yang dilibatkan. 

Temukan konten motorexpertz.com menarik lainnya di Google News

Sumber: